Jumat, 08 Februari 2013

Kopi Tahlil Pekalongan

Melintas di Kampung Arab Kota Pekalongan, mata ini tertarik dengan warung tenda pinggir jalan. Warung tenda yang biasanya menyajikan nasi angkringan, terdapat menu minuman spesial yaitu Kopi Tahlil. Tertarik dengan namanya yang aneh saya mencoba untuk singgah dan merasakan kopi tersebut. Beberapa saat saya berbincang dengan peracik Kopi Tahlil tentang asal muasal nama kopi yang unik ini.

Kopi Tahlil merupakan kopi yang awalnya dipakai untuk suguhan orang diacara tahlilan atau saat peringatan orang meninggal kalau orang Islam. Lambat laun kopi tahlil dijadikan bisnis kuliner di kota Pekalongan. Kopi ini bukan sembarang kopi, terdapat  bahan rempah-rempah yang di racik dan disedu dalam kopi. Diantaranya jahe, cengkeh, kayu manis, pandan, kapulaga, batang serai dan pala.

Cara pembuatannya pun sangat sederhana, semua bahan di keprek dan di hancurkan kemudian direbus selama dua jam, kemudian ditambah gula merah, baru disedu dan dicampurkan kedalam kopi bubuk. Ketika kita sruput terasa hangat di badan efek dari bahan rempah-rempah yang bekerja tadi. Sangat dirasakan sehabis minum kopi tahlil ini badan rasanya hangat, capek-capek dan pegal-pegal hilang dan stamina meningkat. Harga kopi Tahlil ini cukup murah hanya Rp.1.500,- kalau berselera enak juga ditambah dengan susu dengan harganya berkisar Rp. 2.500,- cukup murah bukan.

Bagi pecinta kuliner Kopi Tahlil ini sangat dianjurkan untuk di coba. Selamat mencoba.. syukur-syukur sembari kita nyruput kopi bersama teman-teman sambil Tahlilan, badan hangat dan mudah-mudahan mendapatkan pahala ... wassalam.. (Zen Shinoda)

2 komentar:

  1. Wuihhh kebayang mantap nian kopinya...
    Mau coba ahhh kalau ke Pekalongan.

    BalasHapus
  2. Iyah ibu Nina... syukur2 se KMP .. hehehe

    BalasHapus