Jumat, 19 Oktober 2012

Kota Singa


Singapura berasal dari bahasa Sansekerta yang berati Kota Singa. Dulu nenek moyang kita dari Kerajaan Sriwijaya pernah berpijak ke sini dan memberi nama pulau kecil ini dengan nama Singapura. Sekarang sudah kita lihat sendiri betapa majunya kota Singa ini dibanding dengan asal nenek moyang mereka yaitu Indonesia.

Seharusnya kita malu kepada nenek moyang kita yang sudah menjelajahi sampai asia tenggara, sedangkan kita disini gagal dalam mengisi keberhasilan nenek moyang, kita masih terjebak kepada masalah yang gak penting dan lebay sehingga terlalu alay untuk dijelaskan disini.

Kemarsuran Kota Singa ini memang bukanlah isapan jempol belaka. Perencanaan kota yang matang dan konsisten membuat kota Singapura merupakan kota modern yang wajib dikunjungi oleh perencana kota. Mereka bisa memecahkan keterbatasan lahan permukiman, Sumber Daya Alam dan transportasi, sehingga kejeniusan pemerintah setempat membuat perubahan prilaku yang sangat maju bagi warganya. Meski banyak sangsi yang seolah-olah membatasi warganya dalam melakukan aktifitas, tapi hal ini demi kebaikan bersama. Hukum yang ditegakan membuat kehidupan masyarakat yang tertib dan modern dan kemudahan dalam segala hal. Rasanya bangsa kita patut meniru kesungguhan pemerintah dan warga Singapura.

Awal keberangkatan ke Kota Singa ini karena kefrustasian dalam rutinitas pekerjaan dan rasa penasaran saya kepada sebuah kota yang tertata, sehingga warganya dapat efektif dalam bekerja. Diperlukan waktu khusus untuk mengamati kehidupan sosial mereka, perencanaan kota dan pemecahan transportasi publik yang cepat dan efektif. Sehingga produktifitas warganya mencapai kualitas yang sempurna.

Kepergianku ke Singapura bersama Agung Bagus Armiyanto, seorang teman sesama Urban Planner yang sudah keluar dari ke Urban Planneran di sebuah kabupaten di pantura, rencananya aku menggantikan posisi dia di Kabupaten Pekalongan. Karena waktu senggang kami tidak sama membuat kami berangkat sendiri-sendiri, aku berangkat hari selasa lewat Jogja, sedangkan Bagus berangkat hari Senin malam lewat Jakarta.

Sekitar jam 00:00 wib Bagus memberi kabar kalau dia sudah sampai di Singapore, sementara saya masih menunggu di penginapan di dekat bandara Adi Sucipto Jogja.

Pagi harinya aku terbang ke Singapore sekitar jam 07:30 wib. Sekitar 2 jam perjalanan aku sampai di Changi Terminal Singapore, terdapat perbedaan waktu di Indonesia Bagian Barat dengan waktu di Singapore. Di Singapore waktu berjalan lebih capat 1 jam.

Setelah selesai proses imigrasi di Changi Terminal, aku dijemput oleh Al Hadi Hamrah, teman di Komunitas Fotografi (RKF Bandung). Sekitar satu jam kami berputar-putar ke Terminal 1 dan 3 Changi. Bangunan Arsitektur di terminal 3 adalah hi-tech yang ramah lingkungan. Bersama Al Hadi Hamrah ku potret setiap detail arsitektur bandara Changi Terminal. Mengingat Bagus sudah dari malam menunggu di ABC Hostel kamipun berangkat ke Bugis.

Sesampai di Bugis kami langsung ke ABC Hostel untuk chekin dan kemudian keluar ke kampung Arab. Jarak antara Hotel dan Kampung Arab cukup terjangkau denga jalan kaki. Di Kampong Arab kami ke kawasan Masjid Sultan, sebuah masjid yang sangat terkenal di Kampong Arab. Berkeliling mengeksplor arsitektur masjid Sultan. Di sekitar kawasan terdapat penjual sovenir. Masih di satu kawasan di kampong Arab terdapat Malay Heritage Centre yang merupakan Istana Sultan Jaman dahulu. Dengan berjalan kaki kami berkeliling mengitari gang-gang kecil di Kampong Arab.

Lepas dari kampung arab berangkat kita menuju ke HIPPO River Cruise dengan menggunakan bus. HIPPO River Cruise merupakan kawasan wisata tipi sungai, terdapat taxi air dengan fasilitas hiburan musiknya. Belum sempet mencoba naik transportasi air tersebut karena kita keasikan untuk jalan sembari mengarahkan kamera ke sudut-sudut yang menarik.

Bila kita terus menyusuri kawasa HIPPO River Cruise akan sampai ke Marina Bay, karena kawasan ini berhubungan satu dengan yang lain. Ada alternatif jalan menuju ke Marina Bay yaitu melewati The Fullerton Hotel. Sebuah hotel yang masuk dalam cagar budaya setempat. Bangunan hotel ini dulunya merupakan Kantor Post Besar Singapura, seiring berjalannya waktu bangunan ini berubah fungsi menjadi hotel. Tidak seperti hotel mewah di Indonesia yang merupakan area privat yang sangat dijaga ketat oleh keamanan, The Fullerton Hotel meski hotel yang mewah tapi merupakan tempat publik, terdapat jalan pintas yanng menghubungkan ke Marina Bay di belakang hotel.

Kawasan Marina Bay merupakan kawasan pantai yang terkenal dengan kebersihan dan keindahannya. Pantai ini merupakan mega project Singapura dalam reklamasi pantainya. Meski tanah dan galian tambang untuk project ini berasal dari Indonesia. Kejeniusan perencana kota dan konsistensi pemerintas setempat dalam merencanakan kotanya membuat kawasan ini merupakan salah satu kawasan yang sempurna. Setiap mata memandang terdapat sudut bidik yang indah dan bersih bagi fotografer, terutama bagi malam harinya. Pancaran lampu-lampu gedung menambah indahnya Marina Bay. Berikut ini sudut bidik suasana Singapura.

MRT
Muss Rapid Transit (MRT) merupakan kereta cepat paling efektif karena kecepatannya. Kebersihan, pelayanan dan keamanan menjadi nomor satu sarana transportasi ini.

BRT
Bus Rapid Transit (BRT) merupakan salah satu sarana transportasi di Singapura, kalau di Indonesia semacam Busway


Ministry of Information, Communication and the Art
Adalah gedung Kementerian Informasi, Komunikasi dan Seni Singapura. Kementerian ini bertanggung jawab atas industri kreatif, seni, warisan, perpustakaan, media, dan hubungan pemerintah infocommunications masyarakat.

The River Walk Building

Waterfront Square

Duck & Hippo

Waterfront Square

Raffles Landing

The Fullerton Hotel

President Design Award of The Fullerton Hotel

The Fullerton Hotel Inside
Terdapat jalan menuju ke Merlion Park

Marina Bay

Menara Pandang di Belakang The Fullerton Hotel

Gedung Teratai

Esplanade
Merupakan Theater yang bangunannya seperti buah duren, Matah Ati juga pernah tampil disini. Suatu saat pameran PLPBK boleh juga disini.. hehehe

One Fullerton

Hippo River Cruise

Marina Bay at Night
Pemandangan yang menakjubkan pada malam hari, para fotograrer dijamin tidak mati gaya, karena disetiap spot merupakan sudut bidik yang bagus.

(Narasi : Zen Shinoda, Foto : Zen Shinoda dan Al Hadi Hamrah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar