Rabu, 07 November 2012

Hunting di Pasar Gawok



Pasar Gawok merupakan pasar tradisional tertua di Sukoharjo, tempat favorit bagi para fotografer untuk hunting HI disini. Keramahan penduduk pasar menjadikan pasar tradisional ini sangat unik untuk di potret aktivitasnya. Bagi yang hobby kuliner, pasar Gawok menyajikan aneka jajan pasar tradisional yang harganya sangat murah. Saya sempat berfikir dari mana mereka dapat untung jika makanan yang mereka jajakan dibawah harga pasar tradisional lain. Supaya lebih penasaran berikut ini daftar kuliner yang patut kita coba di pasar Gawok : Soto Kwali Bu Ndari, sate kambing Pak Harno, Tahu Kupat, Mie Ayam & Bakso Pak Bejo
Es Buah Yu Yami, Pohong Alus / Gethuk (merupakan ciri khas Pasar Gawok, Kare dan masih banyak lagi jajanan pasar yang langka ditempat lain.

Saya belum mendapatkan literatur yang valid tentang kapan berdirinya pasar Gawok. Berdasarkan selentingan-selentingan orang-orang pasar, pasar Gawok sudah ada sejak jaman kerajaan. Pasar tradisional yang terletak di dusun Gawok, desa Geneng, kecamatan Sukoharjo, Jawa Tengah ini berada disekitar 2km dari Stasiun Kereta Api Gawok, 10km sebelah selatan kota Solo, 15km dari Klaten, dan 10km dari Solo Baru. Untuk akses menuju pasar Gawok sendiri saat ini sudah tidak ada jalur angkutan umum yang langsung menuju pasar Gawok sejak tidak dioperasikannya lagi Rute Bus SKA Jaya yang melalui pasar Gawok. Namun bagi Anda yang ingin mengunjungi pasar Gawok selain menggunakan kendaraan pribadi,kita dapat menggunakan kendaraan umum dari terminal Kartosuro naik bus PO. Sendang Mulyo turun di Stasiun Gawok kemudian melanjutkan perjalanan dengan ojek atau becak menuju pasar Gawok.

Alternatif lain untuk menuju pasar Gawok dapat kita tempuh dari Terminal Tirtonadi Solo naik bus jurusan Daleman/Baki, turun di termianl Daleman atau di samping POM Bensin Baki, kemudian melanjutkan perjalanan dengan ojek.

Mengingat Gawok merupakan pasar tradisional sejak jaman dulu, aktivitas pasarnyapun untuk di los tidak tiap hari. Mereka hanya beroperasi setiap PON dan LEGI. Kebetulan pas kita kesana selesai meliput Matah Ati bersama RKF yang paginya pas dengan pasarannya, jadi seperti pepatah "keberuntungan hanya milik fotografer" hehehe maksa boss...

Hunting dipasar Gawok kali ini masih bersama teman-teman Rumah Kayu Fotografi (RKF) Bandung. Masih dalam formasi lengkap dari Jatim, Jateng, Jabar dan DKI, kami berburu Human Interest sembari main candid antar fotografer itu sendiri. Suasana akrab dan gembira terlihat dari masing-masing fotografer. Kami berangkat pagi sekali sekitar pukul 06:30 dimana suasana pasar belum rame. Satu persatu pedagang menjajakan dagangannya, aktivitas ini sangat unik karena biasanya pasar hanya sebagai tempat berjualan saja akan tetapi pasar Gawok juga sebagai tempat produksi pandai besi. Berbagai peralatan pertanian dan peralatan dapur di buat disitu seperti cangkul, sabit, kampak dan lainnya.

Selain kuliner, hewan, dan sesuatu yang unik di luar pasar dekat jembatan juga ada yang jual sepeda tua dan aksesoris tuanya. Saya melihat Pak Fendi membeli sedel Gizele, sedel untuk sepeda tuanya. Saya tertarik memotret setiap detail dan bagian aksesoris sepeda tua, karena selain unik dulu pernah pengen sepeda tua pas masih tugas di Kebumen sampai sekarang belum keturutan.

Sekitar pukul 10:00 semua teman istirahat di belakang kios pasar, terlihat pak Mohamad Setiawan sedang bercukur rambut sama bapak-bapak tukang cukur. Hasil guntingannyapun tidak kalah sama salon yang ada di Jakarta langganan pak Mohamad Setiawan. Beberapa fotografer narsis-narsisan sambil istirahat, suasana ceriapun nampak diwajah mereka. Sehabis pak Mohamad Setiawan bercukur, kita ngobrol dengan bapak-bapak tukang cukur tersebut. Sampai pak Fendi dan pak Paul datang dan menjadikan tukang cukur tersebut sebagai model. Lucu memang tapi sangat menggembirakan suasana saat itu, karena ternyata fotojenik juga bapak tukang cukur tersebut. Sampai akhirnya kita bubar melanjutkan hunting di Kauman dan berpisah dengan rombongannya pak Paul dan tante Mei Adisuko.

Bagi para fotografer yang hobbynya nyetrit, pasar Gawok merupakan tempat yang rekomended untuk di singgahi. Tapi ingat aktivitas mereka hanya di PON dan LEGI, karena selain hari pasaran itu los pasar akan kosong dan kita tidak akan mendapatkan moment menarik. Selamat nyetrit..


































Narasi dan Foto : Zen Shinoda





3 komentar:

  1. saya sebagai orang gawok di perantauan , bangga dan tentunya kangen dengan suasana pasar gawok

    BalasHapus
  2. Sekarang sudah beda pak, ....Nilai Classic nya hilang

    BalasHapus